Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Pemberdayaan Guru di Madrasah Aliyah Fathul Hidayah Pangean Maduran Lamongan

  • Nur Zaini STIT Al-Fattah Siman Lamongan

Abstract

Kepala sekolah sebagai pimpinan dan usahanya dalam pemberdayaan guru sudah berjalan dengan baik meskipun masih mengalami kendala-kendala. Peran kepala sekolah sebagai pimpinan di Madrasah Aliyah Fathul Hidayah Pangean Maduran Lamongan berusaha melakukan pemberdayaan terhadap guru melalui pemberian motivasi dalam pelaksanaan tugas dan peraturan yang berlaku, menjaga hubungan antara pimpinan dengan guru dan karyawan dalam menjalankan tugas, pemberian reward dan punishment dan melibatkan guru dalam pengambilan keputusan pimpinan terkait dengan tugas guru dan siswa.Usaha pimpinan dalam bentuk kegiatan sebagai langkah pemberdayaan guru adalah pertama, berbagi informasi, sharing, dialog pimpinan dan guru, serta pelatihan-pelatihan yang kontinu dilakukan. Kedua, pemberian otonomi dilakukan dengan menciptakan komunikasi terbuka dengan warga sekolah dan pemberian otonomi terhadap guru dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan madrasah. Ketiga, membentuk tim yang mandiri dengan cara mengintensifkan kegiatan MGMP rumpun di tingkat madrasah. Adapun faktor pendukung dalam pemberdayaan guru adalah meliputi peraturan tata tertib dan budaya disiplin yang diterapkan, keteladanan pimpinan, dan semangat pengabdian guru yang tinggi, otonomi yang dimiliki madrasah dalam mengelola dan membuat keputusan. Kendala dalam pemberdayaan guru adalah peraturan yang ketat kepada seluruh warga sekolah memiliki pengaruh terhadap ketegangan psikologis. Selain hal tersebut, tidak ada follow-up bagi guru-guru yang mengikuti kegiatan pelatihan atau seminar.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arvan Pradiansyah. (2004). You are leader menjadi pemimpin dengan memanfaatkan potensi terbesar yang anda miliki kekuatan memilih. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Bass. (1998). Ethics, moral character and authentic transformational leadership. Diambil pada tanggal 29 Mei 2017, dari http://cls.binghamton.edu/BassSteid.html

Blanchard, K. & Johnson, S. (2002). Empowerment: take more than a minute pemberdayaan bukan perubahan sekejap. Alih bahasa Y. Maryono. Yogyakarta: Amara Books.

Bush, T & Coleman, M. (2000). Leadership and strategic management in Education. London: Sage

Dadi Permadi. (2001). Manajemen berbasis sekolah dan kepemimpinan mandiri kepala sekolah. Bandung: Sarana Puncakarya Nusa.

Fiedler, Fred, E. (1967). A theory of leadership effectiveness. New York: Mc.Graw Hill.

Goble, Frank, G (1987). Mazhab ketiga psikologi humanistik abraham maslow. Alih bahasa A. Supratinya. Yogyakarta: Kanisius.

Hoy, Wayne, K. (2001). Educational administration: theory, and practice. New York: McGraw Hill.

Kotter, J.P. (1997). Leading change menjadi pionir perubahan. Alih bahasa Bambang. Jakarta: Gramedia.

Kydd, L., & Crawford, M., & Colin, R. (1997). Professional development educational management pengembangan profesional untuk manajemen pendidikan. Alih bahasa Ursula Gyani B. Jakarta: PT Grasindo.

Law, S., & Glover, D. (2000). Educational leadership and learning practice, policy and research. Philadelphia: Open University Press.

Lunenburg, Fred, C. & Ornstain, Allan, C. (2000). Education administration concepts and practices. Belmont: Wadsworth, a division of Thomson Learning.

Mastuhu. (1999). Memberdayakan sistem pendidikan Islam. Jakarta: Logos.

Miles & Huberman. (1994). Qualitatif data analisis a source book of new methods. London: Sage Publication Ltd.

Moh. Uzer Usman & Lilis Setiawati. (1993). Upaya optimalisasi kegiatan belajar mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

_______________. (1995). Menjadi guru profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Muksin Wijaya. (2005). Kepemimpinan transformasional di sekolah dalam meningkatkan outcomes peserta didik. Jurnal Pendidikan Penabur No. 05/th. IV/Desember 2005

Paul Suparno. (1997). Filsafat konstruktivisme dalam pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.

Robbins, Stephen P. (1993). Organizational behavior. New Jersey: Prentice-Hall.

Sadler, Philip. (1997). Ledership. London: Kogan Page Limited.

Sallis, E. (2006). Total quality management in education management mutu pendidikan. Alih bahasa Ahmad Ali Riyadi. Yogyakarta: IRCiSoD

Stein, K.M., & Nelson, S.B., (2003). Leadership content knowledge. Journal of educational evaluation and policy analysis, 25, 425.

Stewart, J. (2006) Transformational leadership an envolving concept examined through the works of burns, bass, avolio and leithwood. Diambil pada tanggal 29 Mei 2017, dari http://www.umanitoba.ca/publications/cjeap/pdf%20files/stewart.pdf

Sudarwan Danim. (2006). Visi baru manajemen sekolah. Jakarta: PT Bumi Aksara

Suyanto & Djihad Hisyam. (2000). Refleksi dan reformasi pendidikan di indonesia. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Syafaruddin. (2002). Manajemen mutu terpadu dalam pendidikan konsep, strategi, dan aplikasi. Jakarta: PT Grasindo.

Veithzal Rivai. (2004) Kiat memimpin dalam abad ke 21. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Wahjosumidjo. (2002). Kepemimpinan kepala sekolah tinjauan teoritis dan permasalahannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Yukl, Gary. (1994). Leadership in organizations. Alih bahasa Budi Supriyanto. London: Prentice-Hall International.

Zamroni. (2001). Paradigma pendidikan masa depan. Yogyakarta: Bigraf Publishing.

Zenger. J. H & Folkman. J. (2004). The handbook leaders 24 lessons for extradinary leadership. New York: Mc Graw Hill.

Published
2018-03-23
How to Cite
Nur Zaini. (2018). Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Pemberdayaan Guru di Madrasah Aliyah Fathul Hidayah Pangean Maduran Lamongan. CENDEKIA, 10(01), 69-90. https://doi.org/10.37850/cendekia.v10i01.64