Belajar Moderasi Beragama dari Pesantren

  • Ali Rahmat Institut Kariman Wirayudha Sumenep
Keywords: Religious Moderation, Islamic Boarding School, Rahmatan lil Alamin

Abstract

Currently, we are faced with a reality of social life that has the potential to undermine the ideology of the nation and state. This is caused by several factors, such as: the emergence of subjective truths regarding religious understanding and the growth of excessive religious thought patterns and attitudes. The aim of this research is to find out that the concept of religious moderation exists at the Annuqayah Islamic boarding school. The approach used in this research is a qualitative approach. The type of research is a case study. Data and information collection techniques use interview, observation, FGD and documentation methods. Meanwhile, the data analysis method uses descriptive analysis. The research results show that the concept of religious moderation found in the Annuqayah Islamic boarding school is in the form of concepts, principles, values ​​and practices that reflect moderation. Annuqayah Islamic Boarding School understands Islam as a religion that stands in the middle. This moderate attitude also means keeping oneself from acting ifrath and tafrith. The principles of religious moderation in Annuqayah are tawassuth (middle), i'tidal (upright and proportional), tasamuh (tolerant), tawazun (balance); musawah (egalitarian). Kiai Annuqayah's strategy in establishing religious moderation is as follows; amaliyah ubudiyah, amaliyah diniyah, amaliyah ijtimaiyyah, and amaliyah siyasiyyah.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdullah, Irwan. (2003). Politik Bhinneka Tunggal Ika Dalam Keragaman Budaya Indonesia, Jurnal Masyarakat Dan Budaya. 5 (2). 12-23

Anshari, Redha M. (2021). Moderasi Beragama di Pondok Pesantren. Yogyakarta: K-Media.

Asror, Nur Sikha Ulya. (2023). Nilai-nilai moderasi beragama dalam buku ajar pendidikan agama islam dan budi pekerti SMA/SMK kelas X tahun 2021. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

Aziz, Abdul. (2020). Akar Moderasi Beragama di Pesantren (Studi Kasus di Ma’had Aly Sukorejo Situbondo dalam Terbentuknya Nilai-Nilai Moderasi Beragama), Jurnal Ar-Risalah: Media Keislaman, Pendidikan, dan Hukum Islam, 18 (1), 144.

Bagir, Zainal Abidin. (2022). Politik moderasi dan kebebasan beragama: Suatu tinjauan kritis. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Dhofier, Zamakhsyari. (2015). Tradisi Pesantren: Studi Pandangan Hidup Kiai dan Visinya mengenai Masa Depan Indonesia. LP3ES. Jakarta.

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. (2023) Modul Moderasi Beragama. Badan Litbang Dan Diklat. Jakarta.

Fathorrahman. (2021). Komunikasi Kiai dalam Kepemimpinan Kolektif di Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk dan Pesantren al-Amien Prenduan Sumenep. Disertasi. UIN KHAS. Jember.

Ghazali, Bahri M. (2003). Pesantren Berwawasan Lingkungan. CV. Prasasti. Jakarta.

Haidar, Abdullah dkk. (2023). Moderasi Beragama di Tengah Isu Kontemporer. Kementerian Agama RI. Jakarta.

Haitomi, Faisal, Maula Sari, dan Nor Farah Ain Binti Nor Isamuddin. (2022). Moderasi Beragama Dalam Perspektif Kementerian Agama Republik Indonesia: Konsep Dan Implementasi. Al-Wasatiyah: Journal of Religious Moderation. 1, (1); 66–83.

Haryanto, Joko Tri. (2022). Moderasi Beragama Pada Tradisi Perang Centong Dalam Prosesi Pernikahan Di Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Harmoni. Jurnal Pendidikan Agama Islam. 21 (1); 46-58

Hasan, Nor. (2014). Kerukunan Antar Umat Beragama: Peran Elit NU Dalam Membangun Toleransi Beragama di Pamekasan. STAIN Press. Pamekasan.

Ibad, Ariful Muh. (2021). Moderasi Beragama Berbasis Pesantren Salaf, Prosiding Nasional Pascasarjana IAIN Kediri.

Junaedi, Edi. (2022). Moderasi Beragama Dalam Tinjauan Kritis Kebebasan Beragama. Jurnal Harmoni. 2, (1); 641.

Kementerian Agama RI. (2022). Al-Qur’an Tajwid Mudah. Ummul Qura. Jakarta.

Kementerian Agama. (2019). Moderasi Beragama.: Balal Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI. Jakarta.

M.N., Irawan Aguk. (2018) Akar Sejarah Etika Pesantren di Nusantara: dari Era Sriwijaya sampai Pesantren Tebu Ireng dan Ploso. Pustaka Iman. Tanggerang Selatan.

Madjid, Nurcholish. (1994). Islamic Roots Of Modern Pluralism: Indonesian Experience. Studi Islamika, 1 (1); 23-30.

Mardiyah. (2013). Kepemimpinan Kiai dalam Memelihara Budaya Organisasi. Malang : Aditya Media Publishin.

Masyhud, Sulthon M. (2003). Manajemen Pondok Pesantren. Jakarta: Diva Pustaka.

Menchik, Jeremy. (2016). Islam And Democracy In Indonesia: The Tolerance Without Liberalism. Cambridge: Cambridge University Press.

Moleong, J. Lexy. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Munir, Abdullah. (2019). Literasi Moderasi Beragama di Indonesia. CV. Zigie Utama. Bengkulu.

Muzakky, Althaf Husein. (2022). Potret Moderasi Dan Toleransi Beragama Dalam Tafsir Qs. al-Kafirun Dan Relevansinya Dalam Konteks Keindonesiaan. Al-Wasatiyah: Journal of Religious Moderation. 1, (1); 16–35

Nisa’, Rofiatun. (2019). Internalisasi Pendidikan Karakter dalam Gerakan Literasi Berbasis Kearifan Lokal . CENDEKIA, 11(1), 11-18 https://doi.org/10.37850/cendekia.v11i1.89

Nisa, Khaerun, and Muhlis. (2022). Pendidikan Moderasi Beragama Di Sulawesi Tengah. Educandum 8(12– 28).

Nisa, Khaerun. (2021). Perspektif Tokoh Masyarakat Tentang Pendidikan Moderasi Beragama Di Kota Pare-Pare. EDUCANDUM 7, no. 1 (19–35).

Nurdin, Fauziah. 2021. Moderasi Beragama Menurut Al-Qur’an Dan Hadist. Jurnal Ilmiah Al-Mu’ashirah 18(1): 59.

Nurhidayanti. (2021). Unsur-unsur Moderasi Beragama dalam Kitab Tafsir al-Misbah Karya M.Quraish Shihab: Analisis Tafsir Maqasidi. 23 Bentuk Moderasi Beragama. Nurun Najmatul Ulya & Nurhidayanti Masters, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Nurun Najmatul Ulya. (2023). Bentuk Moderasi Beragama Dalam Komunitas Srikandi Lintas Iman Di Yogyakarta. Al-Wasatiyyah Journal of Religious Moderation. 2, (1); 1-25.

Paryadi. (2021). Maqashid Syariah : Definisi Dan Pendapat Para Ulama. Crossborder 4(2): 201–16.

P. Subawa. (2021). Falsafah Tri Hita Karana Sebagai Pondasi Moderasi Beragama. Agama Dan Budaya, 5 (1); 65–69.

Robert W. Hefner. (2001). Civil Islam: Muslim And Democratization In Indonesia. Princeton University Press. Princeton.

Romlah, Listiyani Siti, Rahmad Purnama, dan Nuzzulul Khofipah. (2022). Peran Moderasi Beragama Pada Komunitas Seni Taman Suropati Jakarta. Socio Religia 3, (1); 23-36.

Rifky, S., Putra, J. M., Ahmad, A. T., Widayanthi, D. G. C., Abdullah, G., Sunardi, S., ... & Syathroh, I. L. (2024). Pendidikan Yang Menginspirasi: Mengasah Potensi Individu. Yayasan Literasi Sains Indonesia.

Saputra, Riza. (2021). Minat Mahasantri Uin Antasari Terhadap Diskursus Moderasi Beragama (Studi Pada Kegiatan Wawasan Islam Dan Kebangsaan). Jurnal Studi Agama Dan Masyarakat 17 (2): 107–20. https://doi.org/10.23971/jsam.v17i2.3198.

S. Sumarto. (2021). Implementasi Program Moderasi Beragama Kementerian Agama RI. Jurnal Pendidikan Guru. 3, (1) 1–11.

Shafwan, Muhammad Hambal. (2022). “Konsep Wasathiyah Dalam Beragama Perspektif Hadis Nabawi.” Studia Religia : Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam 6(1): 166–74.

Shihab, Alwi.( 2019). Islam Inklusif Menuju Sikap Terbuka. Mizan. Bandung.

Shihab, M. Quraish,. (2020) Washathiyyah Wawasan Islam tentang Moderasi Beragama. Lentera Hati. Tangerang Selatan.

Shodiq, M. (2011). Pesantren Dan Perubahan Sosial. Jurnal Sosiologi Islam, 1(1), 111–122.

Siswanto, Hasan Ali. (2014). Dialektika Tradisi NU di Tengah Arus Modernisasi. IQ Media. Surabaya.

Subagiasta, I Ketut. (2021). Filosofi Moderasi Beragama: Beragama Hindu Sangat Mudah dan Maknai Pendidikan. Prosiding Webinar Nasional IAHN-TP Palangka Raya 2.

Sukmadinata, Syadih Nana. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.

Suryadi, Muhammad. (2023). Moderasi Beragama Sebagai Kerangka Paradigma Pendidikan Islam Rahmatan Lil Alamin. Educandum: Vol. 9 no.1.

Waseso, H P, and A Sekarinasih. (2021). “Moderasi Beragama Sebagai Hidden Curiculum Di Perguruan Tinggi. Educandum 7(1): 91–103.

Published
2024-03-23
How to Cite
Rahmat, A. (2024). Belajar Moderasi Beragama dari Pesantren. CENDEKIA, 16(01), 45-62. https://doi.org/10.37850/cendekia.v16i01.614