Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi Krayahan Bayi

Studi Kasus: Dusun Bendungan Desa. Banjarejo, Kec. Kedungpring, Kab. Lamongan

  • Nur Zaini STIT Al-Fattah Siman Lamongan

Abstract

Tradisi Jawa akan selalu berhubungan dengan ritual. Namun ritual yang dilaksanakan secara Islami akan bermanfaat sebagai penyebaran Islam, dan dapat menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dalam masyarakat. Begitu pula dengan nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam tradisi Krayahan di dusun Bandungan Desa Banjarjo Kec. Kedungpring Kab. Lamongan. Sebuah tardisi jawa ditengah masyarakat muslim, yang masih dipertahankan. Tradisi krayahan di dusun Bandungan tetap dipertahankan karena tidak bertentangan dengan ajaran Islam dan bahkan diyakini memiliki nilai-nilai luhur, termasuk nilai pendidikan Islam. Tradisi Krayahan merupakan tradisi yang dilakukan untuk menyambut kelahiran seorang bayi dan dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala rizki yang diberikan kepada manusia. Dalam tradisi ini terdapat sejumlah ritual antara lain: mendhem (mengubur) ari-ari, dan ritual slametan, perlengkapan yang digunakan untuk mendhem (mengubur) ari-ari adalah kendhil, jarum, benang, kertas, pensil, uyah grasak (garam laut), bunga tujuh rupa dan lampu. Sedangkang dalam ritual slametan yang harus disiapkan adalah nasi buceng (tumpeng), nasi golong atau bongkor, bubur abang, bubur putih, dan jajan pasar. Adapun nilai-nilai Pendidikan Islam dalam tradisi Krayahan bayi adalah: Pertama, Nilai Aqidah. Yakni keyakinan bahwa setiap kelahiran seorang bayi adalah anugrah dari Allah SWT. Kedua, Nilai  Ibadah,  yakni dilantunkannya ayat-ayat Al-Qur’an dan sholawat nabi sebagai wujud pengabdian kepada Allah SWT. Dalam prosesi tradisi krayahan tersebut. Ketiga, Nilai Amaliah, yakni Tradisi krayahan merupakan sarana untuk meningkatkan amal kebaikan melalui sedekah kepada sesama manusia. Sebagai wujud rasa syukur yang tak terhingga dari kedua orang tua yang baru memiliki seorang anak kemudian mereka menyediakan makanan yang digunakan untuk slametan. Keempat, Nilai Ukhuwah Islamiyah, yaitu dalam pelaksanaan tradisi krayahan dapat mewujudkan rasa kebersamaan dan memperkuat tali silaturrahim antar tetangga. Kelima, Nilai Dakwah, yaitu dalam pelaksanaan tradisi krayahan melibatkan banyak orang sehingga secara tidak langsung dapat menyampaikan ajaran islam kepada generasi penerusnya dalam bentuk pelestarian budaya jawa yang di kemas secara islami.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abuddin Nata, 2010. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana

Adon Nasrullah, 2015. Sosiologi Perdesaan, Bandung: Pustaka Setia

Ahmad Khalil, 2008. Islam jawa sufisme dalam etika tradisi jawa. Malang: UIN Malang Press.

Ahmad Tafsir, 2008. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Andika Abrian S, nilai-nilai pendidikan islam dalam kesenian hadrah di MAN Wonokromo, Pleret, Bantul(online), (http://skripsi Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Tradisi Hadrah Diakses pada tanggal 10 januari 2017).

Andrew beatty, 2001. Variasi Agama Di Jawa Suatu Pendekatan Antropologis, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Bungaran Antonius S, 2016. Tradisi, Agama, Dan Akseptasi Modernisasi Pada Masyarakat Pedesaan Jawa, Jakarta: Buku Obor.

Danu Eko A, 2015. Memahami Metode Penelitian Kualitatif Teori Dan Praktik, Yogyakarta: Calpulis

Dinka Retnoningsih, 2014. Kajian Folklor Rangkaian Upacara Adat Kehamilan Sampai Dengan Kelahiran Bayi Di Desa Borongan Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten (online), http://skripsi nilai-nilai pendidikan islam. Diakses pada tanggal 24 Desember 2016).

Imam Nawawi, 2005. Terjemahan Hadits Arba’in Dan Maknanya, Solo: Smart Media.

Koentjaraningrat, 2014. Pengantar Antropologi, jakarta: Rineka Cipta.

---------------------, 1954. Sejarah Kebudayaan Indonesia, Yogyakarta: Jambatan.

Mardimin Johanes, 1994. Jangan Tangisi Tradisi, Yogyakarta: Kanius.

Muhammad Luqmanul, Hakim, makna dan nilai-nilai filosofis dalam tradisinyadran didusun Tritis Kulon kelurahan Girikerto kecamatan Turi kabupaten Sleman Yogyakarta(online), (http://skripsi nilai-nilai filosofis dalam tradisi nyadran Diakses pada tanggal 10 januari 2017).

Muhibbin Syah, 2010. Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya

Ria Riksani, 2014. Keajaiban Darah Tali Pusar Dan Plasenta, Jakarta:Genius.

Rizalatul Umami, 2012. Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Tradisi Sedekah Desa Pada Masyarakat Nyatnyono (online), (http://skripsi nilai-nilai pendidikan islam. Diakses pada tanggal 24 Desember 2016).

Safrudin Aziz, 2015. Pemikiran Pendidikan Islam, Depok Sleman Yogyakarta: Kalimedia.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2013. Bandung: Citra Umbara.

Wisnu, Sukmawan P. dkk, 2015. Kajian Nilai-Nilai Jawa Dalam Tradisi Bancaan Weton di Kota Surakarakat(online) (http://www.jurnal-ingua.info. Diakses pada tanggal 23 Desember 2016.

Zakiah Daradjat, 2015. Ilmu Pendidikan Islam , Jakarta: Bumi Aksara

Published
2017-03-23
How to Cite
Nur Zaini. (2017). Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi Krayahan Bayi: Studi Kasus: Dusun Bendungan Desa. Banjarejo, Kec. Kedungpring, Kab. Lamongan. CENDEKIA, 9(01), 13-32. https://doi.org/10.37850/cendekia.v9i01.49