Evaluasi Program Peningkatan Mutu Pendidikan
Abstract
Penjaminan mutu Perguruan Tinggi merupakan tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Oleh karena itu, perguruan tinggi wajib mengelola lembaganya untuk menghasilkan mahasiswa yang cerdas, terampil, beradab, dan berbudaya. Pendidikan tidak hanya berupaya meningkatkan ilmu pengetahuan, tetapi juga dapat menghasilkan ilmuan dan cendikiawan yang memiliki keimanan, ketaqwaan, dan kepribadian. Tuntutan untuk menghadirkan perguruan tinggi yang memiliki standar mutu Internasional merupakan kebutuhan yang mendesak. Oleh karena itu, penyelenggaraan perguruan tinggi perlu merumuskan visi, misi, statuta, organisasi dan tata kerja, rencana strategi, agar dapat menjaga kesinambungan dan penjaminan mutu lulusannya. Relevansi lulusan dan mutu pendidikan adalah persoalan kebutuhan masa kini dan masa mendatang, dan selayaknya dipandang sebagai masalah nasional.
Downloads
References
Arikunto Suharsimi. (1988). Penilaian program pendidikan. Jakarta : Ditjen Dikti proyek pengembangan lembaga pendidikan tenaga kependidikan.
———————–. (2003). Manajemen penelitian. Jakarta Rineka Cipta
———————– dan Safrudin Cepi. (2004). Evaluasi program pendidikan pedoman teoritis praktis bagi praktisi pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
———————–. (2005). Dasar-dasar evaluasi pendidikan edisi revisi. Jakarta : Bumi Aksara.
Brinkerhoff, Robert O et. Al. (1990).Program evaluation : A practitioner’s guide for trainer and education.Sourcebook & casebook.Boston :Kluwe-Nijhoff publishing.
Depdiknas. (2003). Pedomanpenjaminanmutu (quality assurance)pendidikantinggi. Jakarta : Ditjen Dikti Direktorat pembinaan akademik dan kemahasiswaan.
Yusuf Farida. (2000). Evaluasi program. Jakarta : Rineka Cipta.
Hardjono Notodiharjo. (1990). Pendidikan tinggi dan tenaga kerja tingkat tinggi di Indonesia.Jakarta :Universitas Indonesia
Hamalik, Oemar. (2003). Manajemen belajar di perguruan tinggi. Bandung : Sinar Baru Algesindo.
Kaufman, Roger & Thomas, Susan. (1980). Evaluation without fear.NewYork : New view point A Devision of Franklin Watts.
Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 370 tahun 2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja STAKPN Sentani Jayapura Papua.
—————————————— Nomor 377 tahun 2000 tentang STATUTA Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan Negeri Sentani Jayapura Papua.
Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 61409/MPK/KP/1999 dan Nomor 181 tahun 1999 tentang petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional dosen dan angka kreditnya.
Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999 tentang jabatan fungsional dosen dan angka kreditnya.
Muhadjir, H. Noeng. (2000). Kebijakan dan perencanaan sosial pembangunan sumber daya manusia, telaa cross discipliner. Yogyakarta : Rake Sarasin.
Oxenham, John. (1984). Education versus qualification. New York : David Mckay co. Inc.
Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1999 tentang pendidikan tinggi.
———————————–14 tahun 2005 tentang guru dan dosen
Saiffudin Azwar. (1997). Validitas dan reliabilitas instrument. Yogyakarta : Pustaka pelajar.
Sumadi Suryabrata. (2002). Metodologi penelitian. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Suroso dkk. (2004). Pendidikan investasi masa depan 40 tahun Universitas Negeri Yogyakarta. Jakarta : pancadasatra Citra Sejati.
Tilaar, H.A.R. (1998). Manajemen pendidikan nasional, kajian pendidikan masa depan. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Tim HEPI, (2005). Rekayasa system penilaian dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Yogyakarta : HEPI
Tim Redaksi Nuansa Aulia. (2006). Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional. Bandung :NuansaAulia
Worthen, B & Sander J.R. (1981). Education evaluation : Theory and practice.Ohio : Charles A Jones publishing company Wrthington
http://pealtwo.wordpress.com/evaluasi-rogram-peningkatan-mutu-pendidikan/