Sentuhan Islam Tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Abstract
Allah menciptakan alam semesta beserta seluruh isinya untuk memberikan rangsangan kepada manusia agar menggunakan akalnya; berpikir dan merenungkannya. Perintah tersebut mengandung arti agar umat manusia melakukan pengkajian (tadabbarun), penalaran (ta'qilun), pengamatan secara empiris (tubshirun), memahami (tafaqqahun), berpikir (tafakkarun), dan perenungan dan kontempelasi (tadzkarun) terhadap alam semesta ini. Dengan melakukan pengamatan secara empiris, akan lahir ilmu pengetahuan yang positif, yaitu pengetahuan tentang realitas objektif (ayatun bayyinah) yang menimbulkan berbagai macam disiplin ilmu pengetahuan yang kini tersebar dan berkembang diseluruh dunia dan melintas berbagai zaman
Downloads
References
A.M. Lutfi, 1997, Teknologi untuk Manusia, dalam Mu’jizat al-Qur'an dan As-sunah tentang IPTEK Gema Insani Press, Jakarta
Bachtiar Rifa'i, 1974, Ilmu dan Teknotogi Pembangunan dan Lingkungan: Problema Keseimbangan Menuju Kualitas Hidup, Prisma, LP3ES, Jakarta
Dawam Rahardo, 1993, Intelektual dan Perilaku Politik Bangsa, Risalah Cendekiawan Muslim, Mizan, Bandung
Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Depag RI, 1995, Islam untuk Disiplin Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi, Departemen Agama RI, Jakarta
Ika Rochdjatun Sastrahidayat, 1997, Paradigma Kesamaan Ilmu Pengetahuan dan Alam Menurut Al-Quran Al-Karim, dalam buku Mukjizat Al-Quran dan As-Sunnah, Gema Insani Press, Jakarta
Nasruddin Razak, 2003, Dinul Islam, Pustaka Setia, Bandung
Nurcholish Madjid, 1984, Khazanah Intelektual Islam, Bulan Bintang, Jakarta
Yusran Asmunia, 2004, Sejarah Peradaban Islam, Raja Grafindo Persada, Jakarta